Skripsi
Model Pentahelix Dalam Pengembangan Pariwisata Di Kampung Batik Tulis Pewarna Alami Ciwaringin
Kampung Batik Tulis Pewarna Alami Ciwaringin dikenal memiliki kekayaan budaya melalui tradisi membatik dengan pewarna alami. Hingga kini wilayah tersebut belum ditetapkan secara resmi sebagai desa wisata karena belum optimalnya kolaborasi dan peran aktor-aktor kunci dalam pengembangan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran masing-masing aktor pentahelix dalam pengembangan pariwisata di Ciwaringin, serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi pendorong dan penghambat peran mereka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi. Teori pentahelix dari Riyanto digunakan sebagai kerangka analisis, dengan pendekatan interaktif Miles & Huberman dalam pengolahan data. Untuk menjaga validitas data, digunakan teknik triangulasi dengan membandingkan informasi dari berbagai sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktor-aktor pentahelix telah terlibat dengan peran yang beragam. Pemerintah daerah berperan sebagai fasilitator kebijakan, akademisi berkontribusi dalam pelatihan teknik pewarnaan alami, pelaku bisnis seperti PT Indocement mendukung lewat program CSR, dan koperasi menjadi penggerak utama dalam produksi dan pemasaran batik. Sementara itu, media belum memainkan peran maksimal karena keterbatasan strategi komunikasi dan sinergi. Faktor pendorong kolaborasi antara lain adanya inisiatif koperasi dan dukungan CSR, sedangkan penghambatnya meliputi kurangnya koordinasi lintas aktor dan belum adanya kebijakan yang memayungi status desa wisata. Penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan jejaring kerja antar-aktor sebagai fondasi menuju pengembangan desa wisata yang berkelanjutan dan berdaya saing
257208010 | K PARWIS-25010 ROB M | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain