Skripsi
Keharmonisan Dan Konflik Rumah Tangga Pasangan Involuntary Childless Dalam Perspektif Psikologi Keluarga Islam (Studi Kasus Di Desa Rajagaluh Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka)
Keluarga yang harmonis dan bahagia terwujud apabila kedua pasangan tersebut saling menghormati, saling menerima, saling menghargai, saling mempercayai dan saling mencintai. Keluarga merupakan kekerabatan dimana invidu bersatu dalam suatu ikatan perkawinan dengan menjadi orang tua. Pasangan Involuntary Childless di Desa Rajagaluh Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka menghadapi Potensi konflik di dalam kehidupan pernikahan yang membuatnya harus menghadapi beragam tekanan yang ada. Adapun permasalahan pada penelitian ini yaitu Pertama, bagaimana konsep keharmonisan rumah tangga perspektif psikologi keluarga Islam? Kedua, bagaimana potensi konflik pasangan involuntary childless di Desa Rajagaluh? dan Ketiga, bagaimana mempertahankan keharmonisan rumah tangga pasangan involuntary childless di Desa Rajagaluh dalam perspektif psikologi keluarga Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep keharmonisan rumah tangga pasangan involuntary childless, potensi konflik pasangan involuntary childless di Desa Rajagaluh Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka, dan Mempertahankan rumah tangga pasangan involuntary childless di Desa Rajagaluh Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka dalam perspektif psikologi keluarga Islam. Penelitian ini menggunakan yuridis sosiologis dan jenis penelitian menggunakan penelitian lapangan (field research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama keharmonisan bagi pasangan involuntary childless di Desa Rajagaluh Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka itu bisa dengan adanya saling berkomunikasi dan saling pengertian antara suami dan istri. Kedua, potensi konflik yang dihadapi pasangan involuntary childless di Desa Rajagaluh Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka yaitu terdapat dalam beberapa faktor diantaranya adanya perasaan kekecewaan, perbedaan pendapat, tekanan sosial, dan Ketidakpastian dan harapan yang tidak tercapai. Dan ketiga, mempertahankan keharmonisan rumah tangga pasangan involuntary childless dalam perspektif psikologi keluarga Islam yaitu dengan adanya penguatan Imam dan tawakal, memahami perasaan wanita, dan paling penting menjaga kesehatan dan emosional terhadap masalah masalah yang datang. Saran bagi pasangan involuntary childless (pasangan yang belum mempunyai anak) dengan umur pernikahan yang sudah cukup lama untuk tetap bersabar, berdo‟a dan berikhtiar. Dan tetap menjaga rumah tangga dengan penuh kasih sayang, saling memahami segala kekurangannya dan jadikan rumah tangga itu tetap harmonis.
257202121 | K-HK 25121 NUR K | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain