Skripsi
Tantangan Dan Upaya Mewujudkan Keharmonisan Rumah Tangga Tenaga Kerja Migran Tinjauan Psikologi Keluarga Islam (Studi Kasus Di Desa Mertasinga Kabupaten Cirebon)
Fenomena tenaga kerja migran telah menjadi bagian penting dalam dinamika
sosial dan ekonomi di Indonesia, termasuk di Desa Mertasinga, Kabupaten Cirebon.
Banyak pasangan suami istri harus menjalani hubungan jarak jauh karena salah satu
pasangan bekerja di luar negeri, yang berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan
dalam rumah tangga. Ketidakhadiran pasangan dalam jangka waktu lama dapat
menyebabkan ketidakseimbangan peran, komunikasi yang terbatas, serta peningkatan
risiko konflik dan perceraian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis
tantangan dan upaya pasangan Tenaga Kerja Migran dalam mewujudkan keharmonisan
rumah tangga, ditinjau dari perspektif psikologi keluarga Islam.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan
yuridis sosiologis, di mana teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara
mendalam terhadap 10 orang pasangan tenaga kerja migran di Desa Mertasinga yang
dipilih secara purposive, disertai dengan kegiatan observasi lapangan yang dilakukan
sebanyak lima kali dengan durasi masing-masing selama dua jam untuk mengamati
secara langsung dinamika kehidupan rumah tangga para pasangan tersebut, serta
didukung oleh studi dokumentasi yang dilakukan bersamaan dengan proses wawancara
untuk merekam dan mengarsipkan data visual maupun tertulis sebagai bukti
pendukung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, upaya yang dilakukan pasangan
TKM dalam membangun keharmonisan meliputi sikap saling jujur, saling menjalankan
tanggung jawab, dan membangun rasa saling percaya meskipun terpisah jarak. Kedua,
potensi perceraian di kalangan pasangan TKM cukup nyata, dengan ditemukan tiga
faktor utama penyebabnya yaitu perselingkuhan akibat jarak, ketidakstabilan ekonomi.
dan kurangnya komunikasi efektif. Dari 72 pasangan, lima di antaranya telah bercerai;
Ketiga, upaya psikologi keluarga Islam dalam menghadapi tantangan ini adalah dengan
menguatkan komunikasi, memperkuat kepercayaan, serta menanamkan nilai-nilai
sakinah, mawaddah, dan rahmah agar keharmonisan rumah tangga tetap terjaga
meskipun dipisahkan oleh jarak geografis.
| 257202107 | K HK-25107 ANI t | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain