Digital Versatile Disc
Analisis Mekanisme Penerapan Hybrid Contract Pada Pembiayaan Gadai Emas Di Bank Bjb Syariah Kantor Cabang Cirebon
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam mekanisme penerapan hybrid
contract pada produk gadai emas di Bank BJB Syariah Cabang Cirebon, dengan fokus
pada integrasi dua akad utama yaitu rahn sebagai bentuk jaminan dan ijarah sebagai
sumber pendapatan dari jasa penyimpanan. Penggunaan hybrid contract dalam produk
ini bertujuan untuk menghadirkan layanan keuangan yang tidak hanya efektif dari sisi
teknis, tetapi juga memenuhi prinsip-prinsip hukum Islam sebagaimana diatur dalam
fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia. Metode penulisan yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data
melalui wawancara dengan pihak bank, observasi langsung terhadap proses operasional
produk gadai emas, serta studi dokumentasi terhadap kebijakan dan pedoman syariah
yang berlaku. Data yang diperoleh dianalisis untuk menilai kesesuaian antara
implementasi di lapangan dengan ketentuan fiqh muamalah dan regulasi syariah formal.
Hasil studi menunjukkan bahwa Bank BJB Syariah Cabang Cirebon telah menerapkan
akad rahn dan ijarah secara terpisah dan terstruktur. Proses dimulai dari penilaian emas,
penandatanganan akad secara berurutan, hingga pelunasan dan pengambilan kembali
barang jaminan oleh nasabah. Pemisahan unsur jaminan (rahn) dan biaya jasa (ijarah)
dilakukan dengan cermat guna menghindari pencampuran akad yang dapat menyebabkan
pelanggaran prinsip syariah. Ketentuan pembiayaan maksimal sebesar 90% dari nilai
taksiran emas serta transparansi dalam biaya menunjukkan kepatuhan terhadap Fatwa
DSN-MUI No. 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn dan Fatwa No. 09/DSNMUI/IV/2000 tentang Ijarah. Namun demikian, dalam implementasinya masih terdapat
beberapa kendala yang patut menjadi perhatian. Di antaranya adalah rendahnya tingkat
pemahaman nasabah terhadap akad-akad syariah, keterbatasan kemampuan staf dalam
menjelaskan aspek hukum fiqh secara detail, serta tantangan administratif dalam
memisahkan dan mendokumentasikan unsur-unsur akad secara eksplisit dalam satu
produk. Kendala-kendala ini meskipun tidak bersifat krusial, menjadi catatan penting bagi
pengembangan layanan keuangan syariah yang lebih baik di masa mendatang.
257203164 | K-PS 25164 MAU A | Perpustakaan Pusat (Lantai 3) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain